Pantang menyerah Marjoko terus berupaya untuk rintis usaha hik agar ekonomi keluarga stabil. Marjoko, dulu bekerja sebagai buruh pengrajin kayu selama bertahun-tahun, tetapi hidupnya berubah drastis pada bulan Agustus 2023 ketika pemilik usaha tempat ia bekerja mengumumkan kebangkrutan perusahaannya. Kejadian ini membuatnya kehilangan pekerjaan dan kini ia bekerja serabutan.
Marjoko dan keluarganya saat ini tinggal di Mojomulyo Sragen Kulon, Sragen. Mereka tinggal bersama dengan mertuanya di rumah mertua. Kondisi ekonomi keluarga Marjoko saat ini sangat sulit, terutama karena Marjoko belum menemukan pekerjaan baru dan masih menganggur. Namun, keluarganya tetap memiliki semangat untuk mengatasi kesulitan ini.
Salah satu sumber harapan bagi keluarga Marjoko adalah sang Istri Nisdiyatun, yang selama ini menerima pesanan makanan / katering kecil – kecilan di rumah. Nisdiyatun juga berjualan pakaian dan melayani pemesanan makanan secara online. Upaya ini memberikan dukungan tambahan dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarga mereka.
Saat ini, keluarga Marjoko memiliki rencana yang kuat untuk membuka usaha hik di pinggir jalan di sekitar ringroad Sragen. Meskipun tantangan ekonomi terus mengintai, mereka tidak berhenti berusaha untuk meraih kesuksesan. Atas dorongan keluarga dan warga sekitar Marjoko dan sang istri memberanikan diri untuk membuka usaha hik. Hal ini lantaran banyak warga yang mengatakan masakan Nisdiyatun memiliki citarasa yang khas dan layak jual. Meski keterbatasan modal, Marjoko memutuskan untuk mengajukan bantuan permodalan ke Lazismu Sragen. Setelah melalui serangkaian survey pengajuan Marjoko diterima dan mendapatkan bantuan gerobak hik beserta perlengkapannya.
Sobat mari terus tunaikan zakat mu agar pejuang nafkah yang kurang beruntng bisa terbantu dengan klik link di bawah ini :
https://lazismusragen.org/campaign/gerakan-1000-gerobak-umkm-untuk-dhuafa-pejuang-nafkah
Terimakasih #SobatDermawan yang sudah berdonasi melalui Lazismu Sragen. Semoga menjadi amal jariyah Sobat semua.