Agrin Channera Kusuma (3) balita asal Kedawung Kidul, Kedawung, Sragen terlahir dengan berat 2,8 kg dengan tinggi 47 cm di salah satu klinik di Sragen. Terlihat normal memang, namun siapa sangka anak kedua pasangan Yanto (44) dan Supriati (43) di diagnosis memiliki kelainan jantung bocor. Menginjak usia 6 bulan Agrin mulai menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Moewardi Solo. Memasuki usia 2,5 tahun, dokter menyarankan agar Agrin menjalani operasi.
Namun setelah menjalani serangkaian pemeriksaan Agrin di diagnosis tidak memiliki kantung pembuluh darah, jika tindakan operasi tetap dilakukan, akan menganggu fungsi dari jantung. Pada usia 3 tahun ia mengikuti screening balita di salah satu puskesmas. Malangnya ia dinyatakan gizi buruk, Agrin tidak mencapai berat tubuh normal di usianya dan tergolong severely stunded (terkategori sangat pendek).
Pada awal pengobatan Agrin terbantu dengan BPJS Mandiri namun lambat laun orangtuanya tidak lagi mampu membayar tagihannya karena keterbatasan ekonomi. Pekerjaan Yanto sebagai buruh bangunan tidak lah cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Sedang Supriati selama ini di rumah merawat Agrin. Sementara itu pihak puskesmas membantu agar BPJS mandiri dari keluarga Yanto bisa dialihkan menjadi BPJS KIS.
Keadaan Agrin juga menyita perhatian Dinas Kesehatan Sragen sehingga ia mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan rujukan ke dokter spesialis anak di salah satu rumah sakit swasta di Sragen. Untuk penanangan lebih intensif akhirnya Agrin di rujuk ke RS Sarjito Yogyakarta. Sedang proses pengobatan Agrin memerlukan biaya yang tidak sedikit. “Untuk biaya pengobatan ke RS Sarjito Yogyakarta sejauh ini masih dibantu Ambulance Lazismu Kantor Layanan Kedawung tidak hanya itu Lazismu Sragen Kantor Layanan Kedawung juga memberikan santunan rutin setiap bulannya untuk membantu pengobatan Agrin” ungkap Supriati.
Yuk bantu Agrin agar lekas sembuh melalui :