Waktu menunjukkan pukul 14.00. Kamis (16/8) tiga orang fundraiser (penggalang dana) Lazis (Lembaga Amil Zakat Infak dan Shadaqah) Muhammadiyah Sragen berada di depan Kantor Layanan Lazismu Sragen yang beralamatkan di Jalan Yos Sudarso No 6 Kutorejo, Sragen. Mereka bersiap-siap untuk menawarkan kotak infak di toko atau warung sepanjang jalan Sukowati. Ronny Megas Sukarno, Manajer Fundraising membawa kotak infak yang diletakkan diatas sepeda motornya. Arohi Fitri Syamsiah Muarifah, staf fundraising sedang mengenakan helm dan Risza Danu Wijayanti, staf fundraising memangku kotak infak. Mereka juga ditemani Yuni Lathifah, karyawan magang Lazismu Sragen.
Setiap hari di bawah terik sinar matahari, mereka menyadarkan masyarakat Bumi Sukowati pentingnya ZIS (Zakat Infak dan Sedekah) . Hal itu mereka lakukan salah satunya dengan menawarkan kotak infak Lazismu Sragen. Satu per satu kotak infak mereka tawarkan kepada pihak pengelola toko dan warung. “Kotak infak ini kami tawarkan karena melihat masyarakat Indonesia yang gemar berbelanja kadangkala masih ada sisa berbelanja dari pada berceceran bisa dimasukkan ke dalam kotak infak harapannya dapat bermanfaat bagi orang banyak,” ucap Ronny.
Ketika tim Lazismu Sragen menawarkan kotak infak, ada yang menerima tawaran tersebut ada pula yang menolaknya mentah-mentah. Ronny menjelaskan tim fundraiser sering menerima caci maki, ada yang menolak secara mentah-mentah, ada yang saat tim fundraising baru datang langsung diusir, ada yang beralasan kotak infak masih banyak dan ada pula yang beralasan tidak ada yang menunggu kotak infak.
Dilain pihak ada juga yang menerima penawaran kotak infak Lazismu Sragen. Ronny menerangkan pengelola toko atau warung yang menerima kotak infak beralasan karena mereka yakin dengan berinfak rizki akan dilipat gandakan dan mereka menganggapnya itu sebuah ibadah. “Tidak jadi masalah apabila ada yang menitipkan kotak infak di warung sekaligus itu wujud ibadah dari kami,” ucap Yulianto, pemilik warung mie ayam dan bakso Mas Bro.
Leave a Comment